Pages

19 Desember 2011

manfaat ikhlas dalam kehidupan

Hakikat Ikhlas
Ikhlas berkaitan dengan niat. Ikhlas identik dengan kegiatan membersihkan dan memisahkan dari sesuatu yang kotor menjadi bersih. Seorang muslim dalam beramal dimulai dari niatnya. Niat itu pulalah yang akan menghantarkan ia pada pahala yang melimpah atau tidak sama sekali.
Ikhlas berada dalam hati demikian pula dengan lawannya yaitu syirik, keduanya senantiasa berebut tempat di hati manusia. Oleh sebab itu tempat ikhlas ada di dalam hati dan hal itu
berkaitan dengan tujuan dan niat seseorang.
Disebutkan bahwa hakikat niat itu mengacu kepada respon berbagai hal yang membangkitkannya. Bila faktor pembangkitnya hanya satu maka perbuatan itu disebut ikhlas dalam kaitannya dengan apa yang diniatkan. Istilah ikhlas itu khusus berkenaan dengan tujuan semata-mata mencari imani kepada Allah dan pelakunya disebut mukhlis.
Cara Untuk Mengenali Ikhlas
Motivasi seseorang untuk beramal banyak sekali. Oleh karena itu kita perlu mengenali tujuan dari amal kita agar motivasinya tidak tercampur dengan yang lain, seperti riya’ atau kepentingan-kepentingan nafsu lainnya.
Salah satu contoh motivasi yang telah tercampur dengan motivasi yang lain misalnya orang yang berpuasa untuk memanfaatkan perlindungan yang dapat dicapai melalui puasa tersebut disamping niat taqarrub. Contohnya antara lain: orang yang pergi haji untuk memperoleh kesegaran suasana untuk bepergian.
Oleh karena itu, para penempuh jalan akhirat harus mencermati amal perbuatan mereka dan memperbaharui niat mereka. Tidak setiap tujuan dalam suatu amal dapat membatalkan amal. Karena itu, siapa yang berpuasa dengan tujuan bertaqarrub kepada Allah dan mencapai kesehatan maka tidak merusak keikhlasannya. Bahkan jika kesehatannya itu diniatkan untuk memperkuat diri dalam mengamalkan kebaikan maka pahalanya semakin bertambah. Jika ia memaksudkan untuk hak dirinya maka pahala keikhlasan kepada Allah lebih banyak.
Singkatnya, setiap kepentingan duniawi yang disenangi nafsu dan dicenderungi hati sedikit ataupun banyak, apabila merambah ke dalam amal maka dapat mengeruhkan kejernihannya. Manusia senantiasa terikat dalam kepentingan-kepentingan dirinya dan tenggelam dalam berbagai syahwatnya sehingga jarang sekali amal perbuatan atau ibadahnya dapat terlepas dari kepentingan-kepentingan dan tujuan-tujuan sejenis itu.
Akan tetapi hal yang menjadi perhatian adalah apabila tujuan asalnya berupa taqarrub lalu terkontaminasi oleh hal-hal di atas, kemudian kotoran-kotoran ini berada pada tingkat mu’awanah (mendukung).


Jadi, pengetahuan tentang hakikat ikhlas dan pengamalannya merupakan lautan yang dalam, semua orang tenggelam di dalamnya kecuali sedikit, yaitu orang-orang yang dikecualikan dalam firman-Nya:
wÎ) šyŠ$t6Ïã ãNåk÷]ÏB šúüÅÁn=øÜßJø9$# ÇÍÉÈ
40.  Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka".
yang dimaksud dengan mukhlis ialah orang-orang yang Telah diberi taufiq untuk mentaati segala petunjuk dan perintah Allah s.w.t.Maka hendaklah seorang hamba sangat memperhatikan dan mengawasi hal-hal yang sangat mendetil ini. Jika tidak, maka akan tergolong kepada pengikut syaithan tanpa menyadarinya.
ÞOßgt6»rOr'sù ª!$# $yJÎ/ (#qä9$s% ;M»¨Zy_ ̍øgrB `ÏB $ygÏFøtrB ㍻yg÷RF{$# tûïÏ$Î#»yz $pkŽÏù 4 šÏ9ºsŒur âä!#ty_ tûüÏZÅ¡ósßJø9$# ÇÑÎÈ
85.  Maka Allah memberi mereka pahala terhadap perkataan yang mereka ucapkan, (yaitu) surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya, sedang mereka kekal di dalamnya. dan Itulah balasan (bagi) orang-orang yang berbuat kebaikan (yang ikhlas keimanannya).
Manfaat Ikhlas
1.Membuat hati jadi tenang
Ya, benar banget. Kalo kita sudah ikhlas menghadapi kenyataan hidup. Kita tidak akan stres. Kita pasrah dan serahkan sepenuhnya kepada Allah Swt. Tentu aja hati kita jadi tenang. Tidak  perlu was-was. Kalo pun berbuat baik kepada orang kemudian orang tersebut justru membenci kita, biarkan saja. Yang penting kita sudah berbuat ketika menolongnya dengan niat ikhlas karena Allah. Bukan karena ingin mendapatkan imbalan dari orang yang kita tolong. Entah imbalan berupa harta, kedudukan, penghargaan dan lain sebagainya yang bisa kita ukur sebagai balasan atas kebaikan yang kita berikan.
2. Pikiran tanpa beban
Tanpa beban, kalau kita ikhlas dan menyerahkan semua urusan atas semua yang telah kita lakukan, pikiran kita jadi bebas beban. Karena tidak perlu mikirin sampai rambut ubanan atau ubun-ubun ngebul. Maksudnya mikirin untung-rugi ketika beramal. Kalau sudah ikhlas, pikiran kita lebih terbuka. Karena yang kita kejar dan kita ingin raih sejatinya adalah ridho Allah. Bukan ridho manusia.




3.Disenangi banyak orang
Siapa pun pasti bahagia hatinya kalau disenangi oleh banyak orang. Orang banyak yang suka atau senang dengan apa yang kita lakukan. Itu sekaligus kita merasa dihargai dan dihormati. Manusia itu kan tidak ingin cuma dianggap bilangan, tapi juga ingin diperhitungkan. Maka, kalau ukurannya adalah kita bahagia ketika disenangi orang lain, memang itulah fitrah manusia secara umum
4.Menghilangkan pertimbangan yang aneh-aneh
Maksudnya manfaat dari keikhlasan kita adalah bahwa kita tidak perlu dipusingkan dengan pertimbangan-pertimbangan yang aneh-aneh. Jelasnya seperti ini. Ketika kamu akan menasihati teman-temanmu yang berbuat maksiat, maka yang pertama kali diniatkan adalah ridho Allah Swt. Tidak perlu memikirkan bahwa yang kita nasehati adalah teman kita sendiri (toleransi), misalnya: takut tidak ditemenin lagi, takut temen kita tersinggung, tidak enak karena temen kita tersebut sering traktir kita, khawatir orang tua temen kita itu marah besar sama kita, khawatir teman kita itu balik menyerang kita secara fisik, merasa takut jika kita akhirnya dicemooh dan dianggap ikut campur urusan orang lain dsb.
5. Memiliki orientasi hidup yang mampu menjangkau jangka panjang yaitu akhirat

6. Pemberat/penambah pahala dalam beramal

7. Mendapat posisi sebaik-baiknya Hamba di sisi Allah dan juga manusia.

1 komentar:

faiza dzawata afnan mengatakan...

subhanallah...
keren....

Posting Komentar